Review Surga yang Tak Dirindukan

Poster

Akhirnya setelah mengundur-undur nonton film layar lebar produksi MD Pictures yang diadaptasi dari novel best seller karya Asma Nadia ini, pada Sabtu (1 Juli 2015) saya diajak pasangan untuk nonton film berjudul Surga yang Tak Dirindukan di XXI Bintaro.

Saya sudah tertarik untuk nonton film yang dibintangi oleh Fedi Nuril sebagai Pras, Laudia Cynthia Bella sebagai Arini, ini sejak pertama kali nonton video promosinya sebelum lebaran. Namun, pada saat rilis di bioskop, waktu tayangnya belum ada yang sesuai karena bentrok dengan waktu sholat. Pada saat akhirnya nonton, dipertengahan film -sedang asik-asiknya nonton- mau tak mau saya harus keluar sejenak untuk sholat.

Film berdurasi sekitar 2 jam ini menurut saya sangat menarik. Ceritanya serunya dapet, kocaknya juga. Dan yang tidak dapat dipungkiri adalah konflik rumit dari setiap tokoh, khususnya Pras dan Arini. Bahkan ada beberapa adegan yang mampu membuat mataku berkaca-kaca, hiks. Racikan Kuntz Agus sebagai sutradara canggih banget, memuaskan.

Akting Fedi sebagai suami yang bijaksana dan bermasalah karena poligami saya rasa keren banget. Maksunya, ekspresi canggung, panik dan banyak masalahnya itu dapet banget. Selain itu, akting Bella sebagai istri yang dimadu juga mantap. Mulai dari terpukul, emosi, hingga pada akhirnya dapat ikhlas. Sedangkan untuk Raline, aktingnya cukup bagus.

Selain ketiga peran utama, kehadiran Kemal Palevi dan Tanta Ginting sebagai sahabat Fedi di film ini mampu memberikan warna tersendiri untuk menceriakan suasana yang tegang. Banyak adegan geblek yang disuguhkan oleh mereka, haha.

Secara keseluruhan, Surga yang Tak Dirindukan merupakan film yang sangat bagus. Durasi 2 jam pada film ini terasa begitu cepat dan tak ingin filmnya berakhir. Tetapi, ending-nya gitu doang?

Boleh juga nih dijadikan film sinetron.

Skor 9/10

This is me!

Komentar